Rabu, 30 Maret 2011

Kado Natal untuk Tuhan Yesus Kristus

Tanggal 25 Desember ini, seluruh dunia akan merayakan hari Natal. Hari Natal adalah peringatan hari kelahiran Yesus Kristus ke dalam dunia ini, hari kelahiran Sang Juruselamat ke dalam dunia, hari kelahiran Mesias ke dalam dunia ini. Karena begitu besar kasih Allah kepada dunia ini sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal kepada kita semua.
Tuhan kita adalah kasih:
Kasih Tuhan kepada kita seperti kasih seorang ayah kepada anaknya.
Kasih seorang ayah kepada anaknya adalah menjaga dan merawat anak-anaknya, memberi makan, tempat tinggal, memberi pendidikan kepada anak-anaknya, memberi nasihat kepada anak-anak-nya, menegur bila anak-nya salah walau anak tersebut dikasihinya.

Tuhan memberi kehidupan kepada kita, Dia juga pasti akan merawat dan memelihara kita sebagai anak-anak-Nya. Apa yang tidak diberikanNya pada kita? Bahkan nyawa-Nya sendiripun Ia berikan untuk kita. Ketika kita lahir di dunia ini, Ia memberikan kita orang tua yang mengasihi kita. Melalui orang tua kita, Ia mengasihi kita. Walau kadang kita merasa kita tidak memiliki kasih orang tua yang kita harapkan, terlebih untuk anak-anak yatim piatu, Tuhan memberikan orang lain sebagai pengganti orang tua di dunia ini yang menjaga dan merawat kita. Ada kalanya ada orang yang merasa sendirian di dunia ini, mereka merasa tidak diterima orang-orang lain di sekitarnya. Tapi mata Tuhan selalu melihat mereka, karena mereka semua anak-anak-Nya juga. Tuhan mengasihi kita tanpa memandang ras, suku bangsa, kebudayaan. Bagi Dia kita semua adalah sama. Tuhan itu penuh dengan kasih, ketika kita mencari-Nya Ia pasti akan datang dan ada untuk kita semua. Kasihilah Tuhan seperti mengasihi ayah kita sendiri. Karena Ia selalu akan memberikan yang terbaik buat anak-anak-Nya. Apa yang akan dilakukan seorang anak bila mengharapkan uang jajan atau hadiah dari seorang ayahnya? Ia pasti akan memberikan prestasi yang terbaik di sekolah, menunjukkan kepada ayahnya bahwa ia adalah seorang anak yang rajin, mau menuruti apa perintah ayahnya. Jika ayahnya melihat anaknya itu, pasti hatinya akan luluh dan memberikan apa yang diminta oleh anaknya. Begitu juga dengan kita semua, bila kita bisa menyenangkan hati Allah, maka Ia sebagai seorang Bapa akan memberikan apa yang kita minta. Bahkan Dia bisa memberikan lebih dari yang kita harapkan apabila kita benar-benar mengasihi-Nya, melakukan hidup yang benar, melakukan yang terbaik buat Dia. Sama halnya dengan bila kita selalu bandel, selalu memberikan prestasi yang buruk, tidak mau mendengar nasehat, maka ayah kita pasti akan marah dan menghukum kita. Kita berpikir bahwa kenapa ayah kita begitu kejam sehingga menghukum kita begitu kerasnya. Padahal ayah kita menghukum kita karena ia mengasihi kita, ia tidak mau kita tumbuh menjadi anak yang tidak berguna, ia ingin anaknya juga menjadi yang terbaik. Sama halnya dengan kasih Allah sebagai seorang Bapa, Ia pasti akan menghukum kita bila perbuatan kita salah di mata-Nya, Ia tidak akan membiarkan anak-anak-Nya hilang dan melakukan dosa yang akan membawa mereka pada kematian dan siksaan yang kekal. Kita sebagai seorang anak juga harus benar-benar mengasihi orang tua kita karena mereka yang telah membawa kita ke dunia ini. Bila kita benar-benar mengasihi kedua orang tua kita, maka Tuhan juga pasti mengasihi kita, karena Ia merasakan kasih anak-anak-Nya juga kepadanya. Berikanlah yang terbaik buat Bapamu di Sorga dan berikanlah yang terbaik buat walimu di bumi yakni kedua orang tuamu yang dipercayakan Tuhan mengasuh dan mendidik kita. Seorang ayah juga pasti melindungi anak-anaknya bila dalam bahaya. Tuhan juga senantiasa melindungi kita di manapun kita berada bila kita ada di dalam hati Allah, hati Bapa kita.
Kasih Allah kepada kita seperti kasih seorang sahabat
Yesus pernah mengatakan bahwa tidak ada kasih yang lebih besar dari kasih seorang sahabat yang memberikan nyawa buat sahabatnya.
Seorang sahabat yang bagaimana yang bisa disebut sebagai seorang sahabat sejati?
Yang pertama pastilah yang selalu ada bersama kita baik dalam suka maupun duka, mau mendengar keluh kesah kita, mau membantu kita apabila kita dalam masalah, dan mau tetap menjadi teman kita walau dalam status sosial yang berbeda. Seorang sahabat sejati tidak memanfaatkan sahabatnya, tetapi mengasihi sahabatnya, Dan seperti yang Yesus katakan, yang mau memberikan nyawa bagi sahabatnya.
Yesus adalah sahabat sejati kita. Ia telah memberikan nyawanya bagi kita, Ia bahkan rela disiksa buat kita.
Yesus selalu ada untuk kita apabila kita berada dalam masalah. Datanglah pada-Nya, berbicaralah kepada-Nya lewat doa-doamu, sampaikan apa yang menjadi beban pikiranmu, masalah-masalahmu. Ia akan mendengarkan dan memberikan jalan keluar padamu. Ia akan setia mendengarkan, dan memberi jawaban kepadamu karena Ia adalah sahabat sejati yang tidak memandang muka, maupun harta. Ia juga setia menemani kita di manapun kita melangkah.
Kasih Allah kepada kita seperti kasih seorang mempelai kita atau pasangan hidup kita.
Bila kita mencintai seseorang maka kita akan selalu menjaga kesetiaan kita terhadap pasangan kita.
Hanya saja, kadang kita selalu salah menempatkan yang menjadi prioritas dalam hidup kita.
Manusia lebih dibutakan cinta kepada pasangannya tanpa melihat hal-hal yang lebih utama lainnya. Cinta kepada pasangan bisa membuat kita menjadi durhaka terhadap orang tua kita, membuat kita jauh dari Tuhan, memecahbelah keluarga kita, membuat duka anggota-anggota keluarga kita. Apakah memang itu yang Tuhan inginkan dalam hidup kita? Bersatu dengan pasanganmu dan menjauh dari keluargamu? Bukan itu yang Tuhan inginkan. Yang Tuhan inginkan adalah damai, sejahtera, baik bersama pasanganmu dan keluargamu, teman-temanmu, lingkungan di sekitarmu.
Biasanya hal itu terjadi karena kita salah memilih pasangan yang tepat buat kita dan pasangan yang seperti itu biasanya bukan pasangan yang diberikan oleh Tuhan untuk kita. Ingat, Tuhan selalu ingin memberikan kepada kita yang terbaik. Bukan hanya dalam hal pendidikan maupun materi, tapi juga dalam hal pasangan hidup. Pasangan hidup yang baik adalah menerima pasangannya apa adanya, bisa memberi dorongan, semangat, dan membawa pasangannya lebih dekat dengan Tuhan. Tuhan mengasihi kita karena kita adalah mempelaiNya. Karena itu kita harus setia sampai akhirnya. Tuhan mengasihi orang-orang yang setia. Dia tidak mengasihi orang-orang yang selalu jatuh bangun dalam dosa.
Jangan jual Tuhanmu karena harta, jangan jual Tuhanmu karena pasangan hidup, jangan jual Tuhanmu karena perkara-perkara yang lain tetapi setialah untuk Dia. Setialah untuk Yesus yang telah memberikan nyawa-Nya bagi kamu semua.
Berikanlah kado yang terbaik buat Tuhan Natal tahun ini. Sukakanlah hati-Nya. Marilah kita bersorak sorai karena Juruselamat kita telah lahir dan turun ke Bumi untuk kita semua. Berikanlah yang terbaik dari diri kita untuk Tuhan Yesus. Kado itu tidak hanya harus dalam bentuk materi, tapi dengan perbuatanmu yang baik di mata Tuhan juga sudah menyenangkan hatinya. Tuhan melihat sikap hati kita, bukan materi kita, tetapi hati yang tulus dalam memberikan hadiah natal yang terbaik buat Dia.
Selamat Natal dan Tahun Baru!!!!!!
Tuhan Yesus memberkati kita semua….Hallllllelllluyaaaaaaa…….Amen….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar