Rabu, 30 Maret 2011

Allah adalah kasih

1 Yohanes 4:7-21: “Allah adalah kasih”
Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. Barangsiapa tidak mengasihi , ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai perdamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
Demikianlah kita ketahui, bahwa kita tetap berada di dalam Allah dan Dia di dalam kita; Ia telah mengaruniakan kita mendapat bagian dalam Roh-Nya. Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia berada di dalam Allah. Kita telah mengenal dan telah percayaakan kasih Allah kepada kita.
Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.
Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam kita, yaitu kalau kita mempunyai keberanian percaya pada hari penghakiman, karena sama seperti Dia, kita juga ada di dalam dunia ini. Di dalam kasih tidak ada ketakutan; kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. Jikalau seorang berkata: “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya.

Saudara-saudara sekalian, kita semua tahu bahwa Allah adalah kasih, kita adalah orang-orang yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah itu sendiri. Dan pastilah kita yakin dan percaya bahwa Yesus adalah kasih itu juga. Kita juga sudah membaca di dalam firman-Nya yang mengatakan: Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan kasihilah sesamamu manusia seperti engkau mengasihi dirimu sendiri.

Di dalam 1 Korintus 13, kita melihat Rasul Paulus menjabarkan apa itu kasih, kasih yang dia jabarkan begitu lengkap, tapi kita tahu bahwa kasih itu lebih lagi dari semua yang telah ia jabarkan.

Salah satunya adalah kasih itu tidak berpura-pura. Kasih itu tidak munafik.
Sekarang ini kita bisa melihat begitu banyak orang yang mengambil bagian dalam pelayanan yang berpura-pura mengasihi, terlebih di dalam gereja mereka begitu peduli terhadap sesama, bila kita melihat kehidupan dan sikap mereka di luar gereja, mereka begitu tidak peduli terhadap sesama. Apakah Tuhan ingin melihat sikap kita yang seperti itu? Mereka mengatakan bahwa mereka anak-anak Allah, mereka berdoa, tapi semua doa-doa mereka itu kosong, tidak ada urapan, hanya kata-kata panjang dan kosong.
Bila Anda ingin berdoa, berdoalah dengan kasih, kasihilah dahulu orang yang ingin engkau doakan, doa yang lahir dari kasih terhadap orang yang anda doakan dan keluar dari lubuk hati anda yang paling dalam akan didengar oleh Tuhan, karena sebelum engkau berdoa, Tuhan sudah lebih dahulu tahu apa yang akan engkau doakan karena Dia telah melihat hatimu terlebih dahulu. Doa yang lahir dari kasih sangatlah besar kuasanya.

Di dalam gereja-gereja besar kita bisa melihat banyak orang yang ingin sekali mempunyai posisi yang tinggi dalam gereja tersebut. Mereka berupaya menjatuhkan yang lain dan berusaha sebisa mungkin agar mereka bisa dikenal oleh banyak orang-orang.
Biarlah posisi apapun yang engkau dapat itu adalah dari Tuhan dan bukan atas jerih payahmu sendiri, ingat jangan meninggikan dirimi atau engkau sendiri akan direndahkan.
Jangan berharap pada orang-orang sekitarmu, berharaplah pada Tuhan Yesus sendiri. Ingat, manusia mungkin tidak tahu apa yang ada di dalam hatimu, tapi Tuhan tahu dan melihat segala hal yang baik dan buruk yang ada di dalam hatimu…
Semoga semua kata-kata yang sudah saya sampaikan ini memberkati kita semua. Ingat. Tuhan Yesus selalu beserta kita dan tidak akan pernah meninggalkan anak-anak-Nya yang benar-benar mengasihi-Nya…Halleluya…..Amin………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar